Jumat, 16 Oktober 2015

essay tentang prilaku konsumen

Definisi Konsumen 

definisi konsumen adalah setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Sedangkan dalam bagian penjelasan disebutkan “Di dalam kepustakaan ekonomi dikenal konsumen akhir dan konsumen antara. Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk, sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Pengertian konsumen dalam undang-undang ini adalah konsumen akhir”.

Dari ketentuan dalam undang-undang tersebut secara tersurat nampaknya hanya menitik beratkan pada pengertian konsumen sebagai konsumen akhir yang mana hal tersebut bukan merupakan objek pembahasan dalam tulisan ini. Namun secara tersirat juga mengandung pengertian konsumen dalam arti luas. Hal tersebut nampak pada penggunakan kata “pemakai”. Istilah “pemakai” dalam hal ini tepat digunakan dalam rumusan konsumen untuk mendukung pengertian konsumen akhir, namun sekaligus juga menunjukkan bahwa barang dan/jasaa yang dipakai tidak serta merta hasil dari suatu transaksi jual beli. Artinya sebagai konsumen tidak selalu harus memberikan prestasinya dengan cara membayar uang untuk memperoleh barang dan/jasa tersebut. Dengan kata lain dasar hubungan hukum antara konsumen dan pelaku usaha tidak perlu harus kontraktual (the privity of contract).


Ciri-ciri Perilaku Konsumen :


1. Memiliki Memori Jangka Pendek.
Jadi tidak memikir jangka panjang misalnya kegunaannya
2. Tidak Memiliki Perencaaan.
Konsumen Indonesia menyukai segala sesuatu yang instan kalau mau membeli sesuatu hasilnya harus instan contohnya mi instan, extra joss untuk energi instan. contoh nyata adalah para member  yang menginginkan kaya dengan instan, termasuk saya
3. Suka Berkumpul 
Kalo membeli sukanya rame2, satu membeli yang lain membeli juga tanpa perencaan
4. Gaptek 
Orang Indonesia itu gaptek jd klo anda mau menual barang ya prosesnya yang gampang jgn berbelit2
5. Mengutamakan Konteks, Bukan Konten
Jadi konteksnya apa dia gak mau tau secara detailnya yang penting gampang, cepet dan instan
6. Suka Buatan Luar Negeri 
Makanya banyak produsen yang memalsukan merk contohnya spare part motor, baju.... tp saya tidak mengajari untuk memalsukan merk orang lain itu berbahaya
7. Beragama dan Supranatural 
Cocok untuk berjualan seperti baju muslim, dan hal2 yang alami 
8. Pamer dan Bergengsi 

Nyambung sifat yang ke lima... untuk pamer dia suka hal2 yang bermerk
9. Kekuatan Sub Culture 
Adat2 istiadat masih kuat cocok untuk berjualan2 yang berbau culture seperti souvenir2 daerah dll
10. Kesadaran Terhadap Lingkungan Rendah 
Jadi gak peduli terhadap lingkungan. ini gak usah saya kasi contoh nanti malah ditiru krn gak baik

Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

Perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang di inginkan.

Perilaku Konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. 

Senin, 12 Oktober 2015

perbandingan pasar tradisional dan pasar modern

Nama   : Amelia fitri zuhriah
kelas    : 3ea27
npm     : 10213784

TUGAS 2
Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dalam pelaksanaannya bersifat tradisional dan ditandai dengan pembeli serta penjual yang bertemu secara langsung. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini sangat berbeda dengan pasar modern. Umumnya, pasar tradisional menyediakan bahan-bahan pokok serta keperluan rumah tangga. Lokasi pasar tradisional dapat berada ditempat yang terbuka atau bahkan dipingir jalan.

Salah satu ciri khas pasar tradisional beberapa diantaranya menggunakan tenda-tenda tempat penjual memasarkan dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar barang yang akan dibelinya.

Pengertian Pasar Modern
Pasar modern tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, Hanya saja pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung pembeli hanya melihat label harga yang tercantum pada barang, yang berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, adalah bahan makanan makanan seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Kelebihan dari pasar ini adalah barang yang dijual lebih dijamin kesehatannya dan tempat belanja yang nyaman. 

Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh pasar ini yaitu pembeli tidak bisa menawar harga barang yang dijual. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

Berikut ini persamaan antara kedua pasar tradisional dan pasar modern antara lain:

·         Dari segi tempat atau letak kedua pasar ini memiliki letak yang sama sama strategis mudah di jangkau oleh para konsumen.
·         Dari segi barang dan bahan kedua pasar ini sama sama lebih cenderung menjual bahan pangan dan barang pokok yang di butuhkan konsumen.
·         Kedua pasar ini bebas di kunjungi siapa saja sesuai kebutuhannya
Berikut beberapa perbedaan antara kedua Pasar Tradisional dan Pasar Moderen antara lain :

  • Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan sandang-pangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern jenis-jenis barang yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis, subtitusi bahkan ekslusif.
  • Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki pengalaman dalam pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas dalam pasar tradisional hanya berharap pada nasib keuntungan
  • Pasar modern menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional tidak ada
  • Pasar modern lebih bersih dari pasar tradisional
  • Pembeli yang datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat menengah kebawah dan masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli pada pasar modern umumnya masyarakat menengah ke atas dan masyarakat ekonomi tinggi
  • Pembeli yang datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat dan masyarakat luar daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari masyarakat setempat.
  • Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar sedangkan penjual di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah
  • Pasar modern tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat tawar-menawar